Musik Arab pesta musik 24 jam non-stop. Setiap lagu menjadi hit dansa!
Musik Arab mirip dengan musik Timur Tengah Kuno. Sebagian besar sejarawan setuju bahwa terdapat bentuk musik yang berbeda di jazirah Arab pada periode pra-Islam antara abad ke-5 dan ke-7. Penyair Arab pada masa itu — disebut shu`ara 'al-Jahiliyah (شعراء الجاهلية) atau "penyair Jahili", yang berarti "penyair masa kebodohan" —digunakan melantunkan puisi dengan nada tinggi.
Diyakini bahwa Jin mengungkapkan puisi kepada penyair dan musik kepada musisi.
Paduan suara pada saat itu berfungsi sebagai fasilitas pedagogik di mana penyair terpelajar akan membacakan puisi mereka. Bernyanyi tidak dianggap sebagai karya para intelektual ini, melainkan dipercayakan kepada wanita bersuara indah yang akan belajar memainkan beberapa alat musik yang digunakan pada masa itu seperti gendang, oud atau rebab, dan membawakan lagu-lagu tersebut sambil menghormati meteran puisi.
Komposisinya sederhana dan setiap penyanyi akan bernyanyi dalam satu maqam.
Di antara lagu-lagu penting pada masa itu adalah huda (dari mana ghina diturunkan), nasb, sanad, dan rukbani.